Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai mempunyai basis massa yang kuat di sejumlah daerah. Hal itu terlihat dari selalu lolosnya PAN ke DPR RI sejak ikut Pemilu pertama kal pada tahun 1999.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komaruddin mengatakan PAN selalu dalam posisi tidak diunggulkan dalam sejumlah survei sebelum dilakukan Pemilu. Akan tetapi, pada akhirnya PAN selalu berhasil melewati ambang batas parlemen.
Baca Juga
“Terbukti, pada tahun 2014 dan 2019 PAN juga berada di bawah batas PT (sebelum pemilu). Tapi mereka mampu membuktikannya dengan berhasil menembus parlemen,” kata Ujang
Advertisement
Senada dengan Ujang, pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan keberhasilan PAN selalu lolos ke Senayan buakan keberuntungan. Emrus pun yakin, pada Pemilu 2024 mendatang, PAN akan kembali mengirimkan wakilnya ke DPR
“PAN kedepan bisa melampaui parliamentary threshold,” jelasnya.
Prediksi Ujang dan Emrus tersebut terlihat dari beberapa survei yang menunjukkan tren elektabilitas PAN terus naik menguat. Salah satunya terlihat dari survei terbaru Indonesian Political Opinion (IPO) bulan Juni di mana PAN meraih elektabilitas sebesar 5 persen.
Seperti diketahui, meski ambang batas parlemen selalu naik, PAN selalu berhasil lolos ke DPR RI. PAN pada pemilu 2014 berhasil melewati ambang batas parlemen dengan raihan suara sebesar 8,7 persen. Pada 2019, PAN kembali mengirimkan wakil ke DPR RI dengan mendapatkan 6,8 persen suara.
Tren Elektabilitas PAN Meningkat
Tren elektabilitas PAN terus mengalami kenaikan signifikan. Kondisi ini tidak terlepas dari Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN yang menjadikan partainya terbuka (inklusif) yang menerima semua golongan dan kelompok masyarakat Indonesia.
Terbukti dalam hasil survei terbaru, Indonesia Political Opinion (IPO) pada periode 5-13 Juni 2023 mencatat elektabilitas Partai Amanat Nasional sebesar 5,0 persen. Hal ini membuat PAN mengalahkan partai-partai besar lain seperti PKS, PPP dan Perindo.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia syah mengatakan elektabilitas PAN bisa meningkat karena didongkrak oleh kinerja positif Zulkifli Hasan. Hal ini terlihat dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap Kementerian Perdagangan pimpinan Zulkifli Hasan yang meraih 52,1 persen.
"PAN saat ini alami perubahan signifikan, berkat Zulkifli Hasan yang berhasil membawa PAN lebih terbuka. Tentu, ini kabar baik karena ada semacam perluasan target pemilihan PAN," kata Dedi, Minggu 18 Juni 2023
Dalam pengalaman partai, PAN memiliki pendukung besar dari warga Muhammadiyah yang saat ini masih berhubungan erat. Namun untuk saat ini, PAN mempunyai pendukung massa besar lainnya di antaranya warga Nahdlatul Ulama (NU), generasi muda, kaum perempuan, dan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saat ini PAN tidak saja lekat dengan Muhammadiyah, tetapi lebih dari itu, misalnya dengan NU, bahkan Ketua Umum PBNU secara tegas nyatakan jika warga NU tidak haram memilih PAN," ujar Dedi.
PAN dinilai konsisten mengalami kenaikan secara terus-menerus seiring waktu mendekati ajang Pemilu 2024. Apalagi saat ini di PAN memiliki pendukung baru yakni generasi milenial yang berpotensi meningkatkan elektabilitas partai besutan Zulkifli Hasan ini.
Advertisement